KH.Badri Mashduqi adalah seorang ulama Probolinggo Jawa Timur, yang mencintai rakyat dengan sepenuh jiwa. Selama hidupnya, perjuangan demi agama, bangsa dan negara
Artikel Terbaru
SBI | Syaikh Badri Institute
Aksi 22 Mei terjadi, Perlunya Belajar dari Metode KH.Badri Mashduqi dalam Menyikapi Masalah Kebangsaan
[10.59, 30/5/2019] Saiful BD: Aksi 22 Mei terjadi, yakni setelah pesta demokrasi tahun 2019 ini, kerusuhan meledak di Jakarta. Terjadinya kerusuhan di
KH.Badri Mashduqi, Menatap Indonesia Penuh Syukur, Lalu Bagaimana dengan Kita?
Kala Soeharto berkuasa di Republik ini (Indonesia), banyak kritik pun banyak yang memujinya. Diantaranya, adalah KH.Badri Mashduqi yang tidak sebatas mempunyai pemikiran
Sisi Kedermawanan KH.Badri Mashduqi
Dalam sebuah acara “Majelis Sholawat Fatih Syaikh Badri Mashduqi” yang merupakan rintisan pengurus Himpunan Alumni Santri Badridduja (HASB) Situbondo, KH.Mohammad Jaiz Badri,
Filosofi “Gentong Dan Canteng” Dan Filosofi “Ceret Dan Gelas”
Dhawuh-dhawuh KH.Badri Mashduqi “TIRULAH FILOSOFI GENTONG DAN CANTENG! KALAU GENTONG, CANTENGNYA YANG IKUT GENTONG” Dhawuh KH.Badri Mashduqi, jika ingin jadi seorang pemimpin
Coma’ Gun Allah Ger-Tegger Kaule” Sebuah Amalan Khas Kh.Badri Mashduqi
KH.Badri Mashduqi memiliki amalan yang khas dan “berjiwa tauhid.” Jika dibacanya akan menggugah si pembaca untuk memperkokoh spritualitas diri, memantapkan diri sebagai
Besarnya Perhatian Kiai Badri terhadap Santrinya dalam Membaca Al-Qur’an dengan Tajwid
Masa awal saya jadi guru sekaligus pembina Osis di MA Badridduja (1999/2000), lembaga ini mengadakan acara dan yang diundang (yang mengisi acara)
Kiai Badri dan “Ubun-ubun Santri”
Ada seorang haddamah Pondok Pesantren Badridduja, Atmawati, Desa Randutatah Paiton. Atmawati tidak mengaji seperti santri-santri yang lain karena memang tugasnya berada di
Pentingnya Sanad Keilmuan Menurut KH.Badri Mashduqi
“Yang penting sumbernya bukan mereknya seperti halnya, yang penting bukan cuma pondoknya tapi siapa Kiainya?” Dawuh KH.Badri Mashduqi (Pendiri Pondok Pesantren Badridduja,
KH.Badri Mashduqi: “Jangan Jadi Pegurun Tok-tok!”
Seorang santri KH.Badri Mashduqi cerita kepada saya tentang “Pegurun Tok-tok.” Berikut kisah santri beliau, H.Ma’ruf Hasyim, Rangkang, Kraksaan, Probolinggo: Saya diberi amalan